artikel ini adalah artikel lanjutan dari PART 3
2.5 Metode Evaluasi Penjadualan
Pemilihan algoritma penjadualan merupakan hal yang sulit.
Persoalan pertama adalah mendefinisikan kriteria untuk pemilihan algoritma.
Kriteria-kriteria yang sering digunakan adalah fairness (keadilan),
efisiensi, waktu tanggap, turn around time, dan throughput. Kriteria
kemudian dapat menjadi:
1. Memaksimumkan utilisasi pemroses dengan
konstrain waktu tanggap maksismum adalah 500 milidetik, atau
2. Memaksimumkan throughput bahwa turn
around time adalah berbanding linear dengan waktu eksekusi total
Begitu
kriteria pemilihan telah didefinisikan, kita dapat mengevaluasi beragam
algoritma. Adanya berberapa metode evaluasi yang di kemukakan
orang dalam rangka penjadwalan prosesor. Metode pertama adalah metode evaluasi analitik. Metode ini terbagi
lagi menjadi dua macam yakni pemodelan
deterministik dan analisi model antrian. Metode kedua
adalah simulasi . Dan metode ketiga
adalah implementasi. Dari evaluasi
semacam ini, kita akan menemukan macam penjadwalan yang relatif paling cocok
dengan jenis perkerjaan yang dihadapin komputer pada saat itu. Terdapat sejumlah metode evaluasi
untuk melakukan hal ini, yaitu :
A.
Pemodelan deterministik
Pemodelan
deterministik merupakan evaluasi analitis. Evaluasi analitis menggunakan
algoritma dan beban kerja sistem untuk menghasilkan satu rumus atau angka yang
menunjukkan kinerja algoritma untuk beban kerja itu. Pemodelan deterministik
menggunakan suatu beban kerja tertentu yang telah ditentukan dan mendefinisikan
kinerja algoritma untuk beban kerja itu.
B.
Pemodelan antrian
Sistem
komputer dipandang sebagai satu jaringan pelayan (server). Masing-masing
pelayan mempunyai satu antrian dari proses-proses yang menunggu layanan.
Pemroses adalah satu pelayan dengan satu antrian proses yang siap menerima
layanan, begitu juga perangkat I/O adalah antrian perangkat. Dengan mengetahui rate
kedatangan dan rate layanan, maka kita dapat mengkomputasi
utilisasi, panjang antrian rata-rata, waktu tunggu rata-rata dan sebagainya.
Bidang studi ini adalah analisis jaringan antrian (queueing network analysis).
C.
Simulasi
Simulasi
dapat memberikan evaluasi algoritma penjadualan dengan lebih akurat. Simulasi
melibatkan pemrograman model system komputer. Dengan simulasi akan diperoleh
statistik yang menyatakan kinerja algoritma.
Berikut
ini adalah ilustrasi evaluasi algoritma penjadwalan dengan simulasi:
Gambar Evaluasi Algoritma Penjadwalan dengan Simulasi
Urutan
eksekusi proses direkam dengan trace tapes, kemudian simulator
menjalankan simulasi penjadwalan proses-proses tersebut dengan berbagai macam
algoritma penjadwalan. Simulasi ini kemudian menghasilkan catatan mengenai performance
dari setiap algoritma penjadwalan tersebut. Dengan membandingkan catatan performance
itu, pengguna bisa mencari algoritma penjadwalan yang paling baik.
Meskipun
memberikan hasil yang akurat, simulasi ini bisa saja memerlukan waktu yang
besar dan biaya yang mahal. Trace tapes juga membutuhkan ruang
penyimpanan yang besar di memori. Mendesain, memprogram, dan men- debug
simulator juga adalah sebuah pekerjaan yang besar.
Artikel selanjutnya dapat di lihat di
Sumber :
Naga.
D.S. 1995. Sistem Operasi Komputer. Penerbit
Gunadarma. Jakarta.
Dyan. (2011). Algoritma Penjadwalan. [Online]. Tersedia: http://pioniezez.wordpress.com/2011/04/12/algoritma-penjadwalan/ [23 maret 2013].
Andrian Dwi Putra. (2011). Struktur Sistem Operasi.
[Online]. Tersedia: http://marikitangulik.blogspot.com/2011_05_01_archive.html [23 maret 2013].
Dyan. (2011). Evaluasi
dan Ilustrasi. [Online].
Tersedia: http://pioniezez.wordpress.com/2011/04/12/evaluasi-dan-ilustrasi/ [23 maret 2013].
1 comments:
Artikelnya sangat membantu
ReplyPost a Comment