ALGORITMA PENJADUALAN & METODE EVALUASI PENJADWALAN (PART 4)

artikel ini adalah artikel lanjutan dari PART 3

2.5  Metode Evaluasi Penjadualan   
Pemilihan algoritma penjadualan merupakan hal yang sulit. Persoalan pertama adalah mendefinisikan kriteria untuk pemilihan algoritma. Kriteria-kriteria yang sering digunakan adalah fairness (keadilan), efisiensi, waktu tanggap, turn around time, dan throughput. Kriteria kemudian dapat menjadi:

    1. Memaksimumkan utilisasi pemroses dengan konstrain waktu tanggap maksismum adalah 500 milidetik, atau
     2. Memaksimumkan throughput bahwa turn around time adalah berbanding linear dengan waktu eksekusi total

     Begitu kriteria pemilihan telah didefinisikan, kita dapat mengevaluasi beragam algoritma. Adanya berberapa metode evaluasi yang di kemukakan orang dalam rangka penjadwalan prosesor. Metode pertama adalah metode evaluasi analitik. Metode ini terbagi lagi menjadi dua macam yakni pemodelan deterministik  dan analisi model antrian. Metode kedua adalah simulasi . Dan metode ketiga adalah implementasi. Dari evaluasi semacam ini, kita akan menemukan macam penjadwalan yang relatif paling cocok dengan jenis perkerjaan yang dihadapin komputer pada saat itu. Terdapat sejumlah metode evaluasi untuk melakukan hal ini, yaitu :

A.    Pemodelan deterministik
     Pemodelan deterministik merupakan evaluasi analitis. Evaluasi analitis menggunakan algoritma dan beban kerja sistem untuk menghasilkan satu rumus atau angka yang menunjukkan kinerja algoritma untuk beban kerja itu. Pemodelan deterministik menggunakan suatu beban kerja tertentu yang telah ditentukan dan mendefinisikan kinerja algoritma untuk beban kerja itu.

B.    Pemodelan antrian
      Sistem komputer dipandang sebagai satu jaringan pelayan (server). Masing-masing pelayan mempunyai satu antrian dari proses-proses yang menunggu layanan. Pemroses adalah satu pelayan dengan satu antrian proses yang siap menerima layanan, begitu juga perangkat I/O adalah antrian perangkat. Dengan mengetahui rate kedatangan dan rate layanan, maka kita dapat mengkomputasi utilisasi, panjang antrian rata-rata, waktu tunggu rata-rata dan sebagainya. Bidang studi ini adalah analisis jaringan antrian (queueing network analysis).

C.    Simulasi
     Simulasi dapat memberikan evaluasi algoritma penjadualan dengan lebih akurat. Simulasi melibatkan pemrograman model system komputer. Dengan simulasi akan diperoleh statistik yang menyatakan kinerja algoritma.
Berikut ini adalah ilustrasi evaluasi algoritma penjadwalan dengan simulasi:



Gambar Evaluasi Algoritma Penjadwalan dengan Simulasi

      Urutan eksekusi proses direkam dengan trace tapes, kemudian simulator menjalankan simulasi penjadwalan proses-proses tersebut dengan berbagai macam algoritma penjadwalan. Simulasi ini kemudian menghasilkan catatan mengenai performance dari setiap algoritma penjadwalan tersebut. Dengan membandingkan catatan performance itu, pengguna bisa mencari algoritma penjadwalan yang paling baik.
Meskipun memberikan hasil yang akurat, simulasi ini bisa saja memerlukan waktu yang besar dan biaya yang mahal. Trace tapes juga membutuhkan ruang penyimpanan yang besar di memori. Mendesain, memprogram, dan men- debug simulator juga adalah sebuah pekerjaan yang besar.


Artikel selanjutnya dapat di lihat di

PART 1 - PART 2 - PART 3 - PART 4 - PART 5

Sumber :

Naga. D.S. 1995. Sistem Operasi Komputer. Penerbit Gunadarma. Jakarta.

Dyan. (2011). Algoritma Penjadwalan. [Online]. Tersedia: http://pioniezez.wordpress.com/2011/04/12/algoritma-penjadwalan/ [23 maret 2013].

Andrian Dwi Putra. (2011). Struktur Sistem Operasi. [Online]. Tersedia: http://marikitangulik.blogspot.com/2011_05_01_archive.html [23 maret 2013].


Dyan. (2011). Evaluasi dan Ilustrasi. [Online]. Tersedia: http://pioniezez.wordpress.com/2011/04/12/evaluasi-dan-ilustrasi/ [23 maret 2013].

1 comments:

Artikelnya sangat membantu

Reply

Post a Comment